Bicara Soal Kepribadian: Introvert dan Ekstrovert
Lebih dari apa yang kita pikir sederhana bahwa manusia itu makhluk hidup yang terdiri dari jasad dan ruh yang dibekali akal pula, sebenarnya kita ~manusia~ merupakan suatu objek yang kompleks dan sangat rumit. Tiap-tiap manusia sebagai makhluk hidup adalah pendukung genotype yag unik, ia memiliki genus-genus atau jenis kelamin sebagai warisan dari orang tuanya, jadi pola pribadi dari setiap individu itu sifatnya selalu unik, khas dan tidak ada duanya, baik itu struktur biologis (jasmaniah) maupun psikisnya (kejiwaan).
Lebih dari apa yang kita pikir sederhana bahwa manusia itu makhluk hidup yang terdiri dari jasad dan ruh yang dibekali akal pula, sebenarnya kita ~manusia~ merupakan suatu objek yang kompleks dan sangat rumit. Tiap-tiap manusia sebagai makhluk hidup adalah pendukung genotype yag unik, ia memiliki genus-genus atau jenis kelamin sebagai warisan dari orang tuanya, jadi pola pribadi dari setiap individu itu sifatnya selalu unik, khas dan tidak ada duanya, baik itu struktur biologis (jasmaniah) maupun psikisnya (kejiwaan).
Jika bicara soal kepribadian, tiap manusia pastilah punya
ciri khasnya tersendiri. Akan tetapi, secara umum memiliki kecenderungan
kepribadian yang sama,ada yang introvert dan ada pula yang ekstrovert.
Apa itu introvert dan ekstrovert ? mungkin sebagian orang
sudah tidak asing dengan kedua kata ini. Saya, meskipun sering mendengar tapi
tidak tahu pasti apa makna dari kedua kata tersebut. That’s why I create this
article.
Menurut Jung, ekstrovert adalah kepribadian yang lebih
dipengaruhi oleh dunia objektif, orientasinya terutama tertuju ke luar.
Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih banyak ditentukan oleh lingkungan.
Sedangkan introvert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia
subjektif, orientasinya tertuju ke dalam.
Merujuk pada pendapat Jung di atas, perbedaan antara
introvert dan ekstrovert terletak dari arah orientasi berpikir. Introvert lebih
berorientasi ke dalam diri mereka sendiri (inward thinking) sedangkan
ekstrovert cenderung ke luar diri mereka sendiri (outward).
Ciri-ciri Ekstrovert
Karena arah orientasi mereka yang ke-luar diri sendiri,
orang ekstrovert cenderung sangat suka bergaul dan bersosialisasi dengan orang
lain. Banyak atau sedikit orang di sampingnya itu tidak masalah bagi mereka
karena kuantitas tidak penting yang terpenting adalah mereka tidak “sendiri”. Ya.
Karena orang ekstrovert tidak menyukai kesendirian. Sumber energi mental mereka
adalah ketika mereka berada di tengah-tengah orang lain, berkumpul dan
berinterksi. Bagi mereka, sosialisasi itu kebutuhan penting. Coz they are
energized by outer world. Orang-orang tipe ekstrovert ini sangat suka dan mudah
bergaul bahkan dengan orang yang baru mereka kenal. Mereka terlihat begitu
ceria dalam kondisi normal, dan sangat suka mengobrol. They are talkative dan
kebanyakan adalah pembicara yang baik.
Ciri-Ciri
Introvert
Sebaliknya, orang-orang introvert adalah orang begitu
menyukai kesendirian. Jika orang ekstrovert mendapat sumber energi mental
ketika berkumpul dengan orang banyak, orang introvert justru mendapat sumber
energi mental ketika dalam keadaan sendiri. Jadi, menyendiri adalah sumber
energi mental mereka. Orang-orang introvert sangat menyukai dunia ide, pemikiran
dan konsep. Thinks first may acts, itulah mereka. Karenanya orang introvert
menyukai yang namanya ketenangan ketika mereka berpikir, merenung dan
beraktifitas. Jika ada yang bilang introvert itu pemalu, penyendiri dan sedikit
bicara itu memang benar. Kebanyakan orang introvert memiliki ciri-ciri
tersebut, tapi tidak semua introvert adalah pemalu dan sedikit bicara. Ada pula
introvert yang periang dan aktif, tapi ketika energi mentalnya telah habis dia
akan kembali menyendiri sekedar untuk menenangkan diri. Dan, meskipun suka
menyendiri, orang introvert tidak serta merta anti sosial. Tidak ada masalah
bagi orang introvert untuk bersosialisasi dan berinterakasi, tapi mereka tidak
bisa terlalu lama untuk terus menerus dalam kondisi sosial dengan stimulus dari
lingkungan yang begitu tinggi. Mereka perlu kembali menyendiri setelah itu,
karena sumber energi mental mereka adalah ketika mereka menyendiri.
Banyak yang beranggapan introvert itu aneh karena suka
menyendiri. Tapi itu bukan karena murung, sedih, frustasi tapi karena mereka “butuh”
sendiri. Ada pula yang memandang introvert itu sombong karena jarang bergaul. Sebenarnya
itu semua tidak benar. Memang orang introvert tidak begitu suka berbasa-basi
dan tidak bisa untuk itu, jadi mereka bingung ketika harus bergaul dengan orang
yang tidak begitu akrab, terlebih lagi orang baru.
Introvert dan ekstrovert, mana yang lebih baik? Tidak ada
kepribadian yang paling baik karena keduanya saling melengkapi. Keduanya sebagai
penyeimbang bagi satu sama lain. Apa jadinya jika dunia ini hanya diisi oleh
kaum ekstrovert begitu pun sebaliknya. Bukan kah sungguh monoton jadinya?
0 komentar:
Posting Komentar